Untuk menemukan jawabannya, para peneliti menggunakan bunga bangkai jenis Titum Arum yang terdapat di kebun binatang Paignton di Devon dan Royal Botanic Garden di Edinburgh. Bunga tersebut juga memiliki nama latin yang sama dengan bunga Bangkai di Indonesia.
Rupanya, bunga Bangkai memang sengaja mengeluarkan bau yang amat busuk untuk penyerbukan. Dengan bau yang tak sedap, mereka menarik lalat atau kumbang yang biasa hingga di sampah atau daging busuk. Karena itulah, bagian luar bagian bunga berwarna merah seperti daging.
Selain itu, bunga Bangkai juga mengeluarkan panas 35 derajat celcius yang mendorong molekul menyebar dan membantu penyerbukan. Kesannya, daun ini akan seperti "daging hangat" untuk para serangga
Ilmuwan di Kew Gardens, London, mengidentifikasi molekul dimethyl disulphide (DMDS) dan dimethyl trisulphide (DMTS) yang bertanggung jawab terhadap bau busuk yang keluar dari bunga bangkai. Molekul tersebut juga bisa ditemukan dalam kandungan minuman bir dan proses fermentasi.
Selain itu molekul asam organik yang biasanya ada pada keringat juga menjadi salah satu molekul yang membuat bunga Bangkai tidak berbau sedap. Asam organik yang di dalamnya terdapat senyawa Indole berperan membuat bau seperti kotoran manusia.