Kisah Singkat Abu Bakar


       Abu Bakar sejak dahulu tidak pernah menyembah satu berhala pun di dunia ini. Tidak seperti pemuda Quraisy lain yang selalu melakukan kegiatan itu. Suatu ketika Abu Bakar bertemu dengan Nabi Muhammad SAW dan mereka pun menjadi sahabat, Abu Bakar pun menjadi orang pertama yang masuk islam. Lalu Nabi Muhammad SAW berdakwah secara sembunyi – sembunyi selama tiga tahun dan mulai berdakwah terbuka setelah tiga tahun itu.
       Abu Bakar adalah orang yang dermawan dan jujur, sehingga Allah SWT membuatnya menjadi kaya. Sampai suatu ketika beliau membebaskan seorang budak dengan harga yang mahal, dia hanya berharap keridhoan dari Allah SWT atas perbuatannya itu. Suatu ketika Nabi Muhammad SAW sedang melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj dan saat kembali pulang banyak pemuda quraisy yang tidak percaya akan hal itu. Akan tetapi Abu Bakar sang sahabat nabi membenarkan hal itu kepada seluruh pemuda quraisy. Sejak kejadian itu Abu Bakar diberi gelar As – Shidiq oleh Nabi Muhammad.



      Suatu ketika terdapat peristiwa hijrah dari Kota Makkah ke Madinah. Abu Bakar dan Nabi Muhammad terpaksa menuju suatu Gua karena dikejar oleh tentara quraisy. Sampai disana Abu Bakar menutupi semua lubang yang ada di dalamnya, namun masih tersisa satu dan lubang itu beliau tutupi dengan kaki beliau. Hal ini agar tidak ada ular dan kalajengking yang keluar dari lubang lubang yang ada. Ternyata lubang yang Abu Bakar tutupi dengan kakinya terdapat seekor kalajengking sehingga di gigitlah kaki beliau olehnya. Nabi Muhammad yang sedang tidur pada saat itu langsung terbangun karena air mata Abu Bakar menetes di pipi beliau karena kesakitan digigit kalajengking. Nabi Muhammad kemudian meludahi tempat itu dan kaki Abu Bakar langsung sembuh seketika.
       Pada saat Nabi Muhammad SAW meninggal, seluruh umat muslim dan tentunya Abu Bakar menangis dalam kejadian itu. Umat muslim sekarang tidak ada pemimpin lagi, sehingga umat muslim menunjuk Abu Bakar As – Shidiq menjadi khalifah pertama di Makkah. Tugas seorang khalifah sangatlah berat, salah satunya tugas yang patut kita teladani adalah Abu Bakar mengumpulkan mushaf – mushaf Al Qur’an menjadi satu.

       Suatu ketika Abu Bakar As – Shidiq terbaring di tempat tidur menunggu sang malaikat maut. Sebelum nyawa beliau dicabut, beliau menyumbangkan seluruh harta beliau ke Baitul Mal sehingga tidak ada harta warisan sedikit pun bagi keluarganya. Lalu dicabutlah nyawa beliau dan rohnya disatukan dengan roh Nabi Muhammad SAW di surga.